Senin, 11 Desember 2017

kiamat menurut agama-agama besar selain agama islam.

Kiamat adalah suatu fenomena yang terjadi di bumi sebagai bencana alam terbesar yang pernah ada. Menurut ilmu pengetahuan, kiamat terjadi pada saat ketika suatu lempeng / tiang utama dari pondasi bumi bergeser / patah seketika dimana memicu getaran yang amat dasyat nya, bila digambarkan seperti gunung-gunung seketika aktif dan menyemburkan nafas apinya, terbentuknya gelombang air yang sangat besar, longsor dimana-mana, terjadi keretakan besar di permukaan bumi dan lain sebagainya. Mengenai hal itu, dari mana hal itu dapat diketahui, dan dari mana asal kepercayaan tersebut? al-qur'an menjelaskannya secara singkat dan jelas, namun bagaimana dengan non islam, dari mana mereka mengetahuinya? berikut penjelasannya: 1. Kiamat menurut agama hindu. Terlepas dari dua paradigma di atas, bagi umat hindu sendiri mengenal adanya hari kiamat, lebih jauh bahwa setelah masa itu, akan diganti lagi dengan kehidupan yang baru dimulai dari proses awal penciptaannya. Dalam Kitab Brahmanda Purana dengan salah satu ajarannya yang ditekankan adalah mengenai adanya hari kiamat (Pralaya). Pralaya diartikan sebagai suatu keadaan dimana seluruh makhluk, manusia, tumbuh-tumbuhan dikatakan musnah sehingga tidak ada lagi kehidupan di dunia ini. Kejadian ini terjadi pada akhir jaman Kali (Kaliyuga). Terdapat empat macam Pralaya, yaitu: 1. Nityapralaya; merupakan suatu kejadian setiap hari dari semua makhluk hidup mengalami saat kematian hingga masa kematian. 2. Brahmapralaya; ialah pralaya yang dialami oleh Brahma, diartikan sebagai Brahma tidur/istirahat dan pada saat itulah semua kehidupan tidak ada lagi, musnah. 3. Praktrapralaya; diartikan sebagai masa awal penciptaan dimana saat ini merupakan saat dimana alam yang tidak nyata (alam awyaka). 4. Atyantikapralaya; masa dimana dari alam yang tidak nyata menjadi nyata. Di sini akan kita coba membahas mengenai Brahma Pralaya. Pada saat itu dikatakan merupakan hari kiamat. Tapi jika kita telaah lebih lanjut dengan adanya pralaya yang ke tiga dan ke empat, ternyata hari kiamat yang dimaksudkan bukanlah merupakan akhir dari kehidupan itu sesungguhnya, karena kehidupan berikutnya akan terjadi lagi. Akan tetapi kehidupan yang baru tersebut adalah bukan dari lanjutan kehidupan yang lalu. Hal ini karena Tuhan akan melakukan kerja kembali dan menciptakan lagi suatu kehidupan dengan melalui suatu proses yang dari awal lagi, yaitu dari sesuatu yang tidak ada menjadi sesuatu yang ada yang selanjutnya akan terciptalah sesuatu yang lainnya seperti awalnya dan masa kemusnahan ini memakan waktu yang sangat lama (satu pararddha yang sama dengan 17 angka nol) dan kembali lagi ke jaman Krtayuga. Demikian kalau kita artikan dalam kitab Brahmanda Purana mengenai Maha Pralaya. Pralaya dikatakan akan terjadi pada jaman Kaliyuga. Jaman Kaliyuga merupakan jaman terakhir dari ke empat jaman yang ada yang antara lain adalah jaman Kretayuga, jaman Tretayuga, dan jaman Dwaparayuga, dan terakhir adalah jaman Kaliyuga. Dikatakan bahwa umur manusia pada setiap jaman rata-rata tidaklah sama, rata-rata panjang umur manusia akan semakin berkurang dari satu jaman ke jaman lainnya, pada tiga jaman yang pertama rata-rata umur manusia masih di atas 100 tahun, selanjutnya hingga ke jaman Kaliyuga dikatakan bahwa rata-rata umur manusia tidak lebih dari 100 tahun. Terjadinya Brahma Pralaya adalah sebagai berikut; pada akhir masa satu kalpa atau sehari Brahma, yaitu sama dengan 1000 yuga, dunia akan musnah. Selama 1000 tahun dunia akan timbul masa kekeringan sehingga dapat memusnahkan semua ciptaan ini. Kejadian ini dimulai dengan terjadinya pengisapan yang terus menerus yang dilakukan oleh tujuh macam sinar matahari yang akan mengosongkan air-air ini yang ada di muka bumi, yaitu di alam patala dan samudra. Dengan telah habisnya air itu akibat diserap oleh ketujuh sinar matahari tersebut, maka akan timbul tujuh gumpalan air yang terpisah dan seterusnya akan menjadi tujuh bola pijar yang sekaligus akan membakar habis segala yang ada dimuka bumi dan planet lainnya sampai surga pun musnah. Sedangkan penghuni yang ada akan dipindahkan ke Mahaloka dan dari situ kelak akan dipindahkan ke Janaloka. Dikatakan selanjutnya adalah dunia akan kembali lagi dari jaman Krtayuga melalui Bathara Wisnu sebagai kekuatan dan fungsi Brahman sebagai pemelihara suatu kehidupan hingga kemudian ke Bathara Brahma sebagai fungsiNya sebagai pencipta. Apakah Brahma Pralaya sudah semakin dekat?. Kalau kita cermati keterangan di atas tentang bagaimana proses terjadinya Brahma Pralaya, kemudian kita mencoba untuk menghubung-hubungkan dengan keadaan dunia yang akhir-akhir ini dengan segala problemanya, seperti: 1. Hutan semakin gundul; terjadi pembalakan hutan secara ilegal, penebangan pohon dimana-mana, luasan hutan sudah semakin berkurang, peralihan fungsi hutan terjadi dimana-mana, lahan-lahan kosong sudah semakin menyempit yang kemudian diganti dengan pembangunan pemukiman, keserakahan manusia sudah merajalela dengan merusak lingkungan yang ada, ruang terbuka hijau sudah hampir-hampir sulit dijumpai, dlsbgnya. 2. Moral manusia semakin merosot; moral manusia saat ini sudah sangat merosot, terjadi perkosaan dimana-mana, antara bapak kandung dengan anak kandungnya atau anak tirinya, terjadinya perselingkuhan yang sangat terbuka bisa terjadi dimana-mana, hubungan sex bebas, anak-anak dengan cara yang begitu mudah dapat mengakses gambar atau foto-foto atau film-film porno. Anak sudah tidak menghargai orang tuanya lagi, anak sekolah tidak lagi menghormati gurunya dll. 3. Kejahatan yang semakin meningkat; kejahatan dari tingkat anak-anak, remaja, dan kejahatan orang tua sudah sangat tinggi, bahkan perbedaan antara kejahatan anak-anak, remaja, dan orang tua sudah tidak jelas perbedaannya, pada bagian mana yang menunjukkan perbedaannya. Perampokan, pencurian, pemerasan, korupsi, semuanya sudah semakin mengkhawatirkan. 4. Dunia semakin panas/kekeringan dimana-mana; kekeringan telah terjadi dimana-mana, sumber air semakin sulit/berkurang. Beberapa sumber mata air telah kering, beberapa danau telah berubah bentuk, yang tadinya sebagai sumber air, telah berubah menjadi kompleks hunian. Demikian pula daerah-daerah yang tadinya berfungsi sebagai sumber resapan telah beralih fungsi. Kekeringan terjadi dimana-mana, kerawanan pangan adalah sebagai dampak dari kekeringan tadi. Sumber air bersih sudah sangat langka, akibatnya yang tadinya kotor dan berbau, kini diolah agar dapat dikonsumsi. Sumber penyakit pun merajalela akibat dari pengolahan air yang tidak higenis oleh karena air tersebut berasal dari sumber air yang sangat kotor. 5. Terjadi perang dimana-mana; perang dimaksudkan adalah bukan saja perang yang terjadi antara negara, akan tetapi juga perang yang terjadi antara suku, perang antara desa satu dengan desa lainnya, kampung satu dengan kampung lainnya, perang antara kelompok, perang antara anak sekolah dengan segala bentuk permasalahan, semuanya akibat dari masalah perut yang kosong, masalah tanah, masalah kekayaan, dengan segala bentuknya. 6. Manusia saling membunuh dengan sadisnya; saat ini hanya karena masalah uang Rp 1000 saja orang sudah begitu tega saling membunuh. Pembunuhan multilasi, tanpa perasaan dan tanpa penyesalan telah begitu gampang dilaksanakan oleh seseorang terhadap teman akrabnya sendiri. Bahkan seorang anak dengan sadisnya membunuh orang tuanya hanya karena hal yang sepele (tidak diberi uang), hanya karena sebiji buah nangka saja seorang anak tega membunuh kakaknya, anak SD secara nekad telah menggantung dirinya karena belum membayar uang sekolah ataupun karena tidak dibelikan HP, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. 7. Bencana terjadi dimana-mana; bencana sepertinya tidak putus-putusnya terjadi dimuka bumi ini. Dari Tsunami, angin puting beliung, topan George dll yang begitu banyak namanya. Gempa bumi, gunung-gunung meletus mengeluarkan kawahnya dan tanah longsor maupun banjir yang semuanya memakan banyak korban jiwa maupun materi yang tidak sedikit jumlahnya. Tampaknya dunia/bumi sudah sangat panyah menompang segala macam bentuk kehidupan dan perbuatan manusia yang berada di atasnya yang diandaikan bumi sebagai seorang manusia yang sudah renta dan sedang kesakitan berjalan tertatih-tatih memikul beban yang sangat berat. Bahwa jaman Kaliyuga sudah semakin tua dan semakin dekat berakhirnya, masa kerja Brahma tampaknya sudah semakin dekat untuk menuju masa istirahat-Nya dan jika Brahma beristirahat, maka bersamaan dengan itu pula terjadilah suatu kehancuran dengan bumi. Bumi dengan segala isinya beserta planet-planet lainnya akan hancur lebur dan yang akhirnya menjadi musnah, keadaan inilah yang dikenal dengan istilah kiamat. Apakah tanda-tanda yang telah disebutkan di atas merupakan tanda-tanda akan datangnya sebuah peristiwa luar biasa (kiamat) dan merupakan akhirnya jaman Kaliyuga. 2. Kiamat menurut agama buddha. Di dalam Buddha-Dhamma dikenal adanya dua siklus dunia tempat kita hidup : 1. Siklus naik. 2. Siklus turun. Satu siklus kelahiran kembali dunia ( Mahakappa : Satu Kappa Besar ) dibagi menjadi 4 fase: 1. Fase Kekosongan, 2. Fase “ Penciptaan “ , 3. Fase statis / kediaman , 4. Fase Kerusakan ( Kiamat ). Masing-masing fase tersebut disebut “Kappa-Menengah”. Kappa-menengah terdiri dari dua-puluh ( 20 ) kappa-kecil. Kappa-kecil pertama disebut kappa-turun, dan kappa-kecil terakhir ( yang ke-20 ) disebut kappa naik. Delapan-belas ( 18 ) kappa-kecil di antara kappa-turun dan kappa-naik merupakan siklus yang terdiri atas paruh-pertama naik dan paruh-kedua turun. Diperlukan waktu dua-puluh ( 20 ) kappa-kecil untuk fase kekosongan, dan 20 kappa kecil untuk fase “penciptaan” alam-semesta tempat kita hidup ini. Waktu permulaan zaman dari fase kediaman, awal kemunculan manusia di bumi, jangka kehidupan mereka rata-rata adalah “tak-terhingga”,, lalu turun secara perlahan-lahan ( dimana sekarang ini rata-rata umur manusia adalah 70 tahun ) hingga suatu saat akan mencapai umur rata-rata hanya sepuluh ( 10 ) tahun, dan saat tercapainya ini adalah disebut dengan “utkarsa” : fase-turun, maka itu kappa-pertama disebut kappa-turun. Setelah itu diikuti dengan delapan-belas ( 18 ) kappa-kecil dimana jangka kehidupan rata-rata manusia perlahan-lahan naik ke delapan-puluh-ribu ( 80.000 ) tahun , dan fase ini disebut “apakarsa” : fase-naik. Lalu setelah apakarsa kemudian rata-rata kehidupan manusia akan turun lagi menjadi selama sepuluh ( 10 ) tahun ( kembali ke “utkarsa” ; fase-turun ). Maka dari itu delapan-belas ( 18 ) kappa kecil itu disebut kappa naik-turun. Setelah jangka kehidupan rata-rata manusia mencapai sepuluh ( 10 ) tahun di akhir kappa kecil ke-19, jangka kehidupan manusia rata-rata naik kembali secara perlahan-lahan menjadi delapan-puluh-ribu ( 80.000 ) tahun , yaitu kembali pada “apakarsa” ; fase-naik. Dalam beberapa teks Buddhis, kata “perlahan-lahan” artinya jangka kehidupan rata-rata manusia naik/turun 1 tahun setiap kurun waktu seratus ( 100 ) tahun, tergantung apakah zaman itu dalam fase naik atau fase turun. Pada saat terjadi apakarsa ( fase-naik ), maka tidak akan ada kemunculan seorang BUDDHA, karena manusia hidup lebih lama di dunia yang relatif makmur sehingga mereka telah puas dan tak berminat mendengarkan ajaran Buddha. Buddha hanya akan muncul pada fase turun, tapi tidak muncul saat jangka kehidupan manusia telah jatuh dibawah titik jangka kehidupan kritis, saat sikap dan mental manusia sangat inferior sehingga tidak bisa menerima ajaran Buddha. Jangka kehidupan kritis ditafsirkan beraneka ragam, ada yang menafsirkannya sebagai seratus ( 100 ) tahun, delapan-puluh ( 80 ) tahun, bahkan tiga-puluh ( 30 ) tahun. Zaman dibawah jangka kehidupan kritis disebut zaman kegelapan, yang dalam agama lain disebut “Akhir-Zaman”. Tanda-Tanda Akhir Zaman Tanda-tanda “Akhir-Zaman” menurut Buddha-Dhamma adalah saat timbulnya lima ( 5 ) macam kemerosotan ( kasaya ): 1. Kemerosotan pandangan ( ditthi-sakaya ) : aneka ragam gagasan dan pandangan terbalik muncul di seluruh pelosok dunia dan menjadi dominan di dalam benak manusia. 2. Kemerosotan hawa-nafsu ( kilesa-kasaya ) : manusia hanya mengejar kesenangan dengan menghalalkan segala cara. Segala jenis kejahatan merajalela dan perbuatan tercela ( dengan menggunakan standar hidup kita sekarang ) dianggapnya sebagai norma-norma. Orang-orang yang melakukan kejahatan bahkan disanjung sebagai pahlawan dan dihormati di masyarakat. 3. Kemerosotan kondisi manusia ( sattva-kasaya ) : mayoritas manusia tidak mendapatkan kepuasan batin dan kebahagiaan dalam kehidupan. Saat itu, fisik dan mental manusia jauh lebih inferior daripada saat kita hidup sekarang ini. 4. Kemerosotan jangka kehidupan manusia ( ayus-kasaya ) : jangka kehidupan rata-rata manusia secara makro menurun hingga ke titik kritis. 5. Kemerosotan zaman-dunia ( kalpa-kasaya ) : peperangan, bencana-alam, wabah-penyakit, gagal-panen, dan kelaparan melanda dunia. Saat mengalami ini, lingkungan hidup ( ekosistem dan ekologi ) semakin memburuk. Salah satu ciri dari fase turun adalah kejadian yang disebut dengan “Tiga-Bencana-Besar” : 1. Peperangan, 2. Wabah penyakit. 3. Kelaparan. Ada tiga teori mengenai ciri-ciri dari fase turun tersebut. Teori pertama , menyatakan bahwa pada saat jangka kehidupan manusia mencapai rata-rata sepuluh ( 10 ) tahun, peperangan berlangsung selama tujuh ( 7 ) hari, dilanjutkan dengan wabah penyakit yang berlangsung selama tujuh ( 7 ) bulan plus tujuh ( 7 ) hari, dilanjutkan dengan kelaparan selama tujuh ( 7 ) tahun, tujuh ( 7 ) bulan, dan tujuh ( 7 ) hari. Teori kedua , menyatakan bahwa hanya satu jenis bencana yang akan terjadi di setiap akhir kappa-kecil. Saat jangka kehidupan manusia mencapai sepuluh ( 10 ) tahun di kappa pertama, wabah penyakit muncul ; di kappa kedua api peperangan terjadi ; dan di kappa ketiga, kelaparan melanda. Pola ini berlanjut sampai sepanjang enam-belas ( 16 ) kappa berikutnya, dan setiap bencana berlangsung selama tujuh ( 7 ) hari. Menurut teori ini, kita sekarang berada di kappa kesembilan ( ke-9 ), pada fase menurun, dimana bencana kelaparan akan terjadi saat jangka kehidupan manusia rata-rata mencapai sepuluh ( 10 ) tahun. Teori ketiga , menyatakan bahwa kala jangka kehidupan manusia mencapai tiga-tuluh ( 30 ) tahun, ada periode kelaparan selama tujuh ( 7 ) tahun, tujuh ( 7 ) bulan, tujuh ( 7 ) hari ; dikala umur rata-rata kehidupan manusia mencapai dua-puluh ( 20 ) tahun, ada periode wabah penyakit selama tujuh ( 7 ) bulan dan tujuh ( 7 ) hari ; kala umur rata-rata kehidupan manusia mencapai sepuluh ( 10 ) tahun, ada periode bencana peperangan selama tujuh ( 7 ) hari. Terjadinya Kiamat Pada kappa kedua-puluh ( ke-20 ), kappa terakhir, merupakan fase naik dan jangka kehidupan manusia mencapai delapan puluh ribu ( 80.000 ) tahun. Setelah itulah, kiamat mulai datang dalam bentuk penghancuran bumi melalui salah satu dari tiga unsur alam-semesta : api, air, dan angin. Ini adalah akhir dari sebuah siklus “Mahakappa”. Siklus mahakappa pertama diakhiri dengan kiamat dari unsur api, dimana tujuh matahari muncul [ melintasi orbit tata surya kita ] dan mengeringkan samudera. Siklus mahakappa kedua ( ke-2 ) hingga ketujuh juga diakhiri dengan cara kiamat yang serupa. Siklus mahakappa kedelapan ( ke-8 ) diakhiri dengan kiamat dari unsur air. Pola kiamat api dan satu kiamat air berulang selama tujuh ( 7 ) kali, totalnya lima-puluh-enam ( 56 ) Mahakappa. Selanjutnya dilanjutkan dengan tujuh kali kiamat api dan satu kiamat angin, sehingga total menjadi enam-puluh-empat ( 64 ) Mahakappa. Periode enam-puluh-empat ( 64 ) Mahakappa merupakan satu siklus besar dari satu sistem dunia. Kiamat api menghancurkan mulai dari neraka hingga surga kesembilan ( ke-9 ), yaitu surga tempat Maha-Brahma hidup. Kiamat air menghancurkan mulai dari neraka hingga surga kedua-belas ( ke-12 ), yaitu alam makhluk cahaya ( Abhassara ), dan kiamat angin menghancurkan dari alam neraka hingga surga kelima-belas ( ke-15 ), yaitu alam Subhakinha ( Jhana III ). Penggambaran kiamat dari siklus Mahakappa pertama hingga ketujuh, yaitu kiamat dengan unsur api digambarkan dalam Anguttara Nikaya, Sattakanipata adalah sebagai berikut : “ Bhikkhu, akan tiba suatu masa setelah bertahun-tahun, ratusan tahun, ribuan tahun, atau ratusan ribu tahun, tidak ada hujan. Ketika tidak ada hujan, maka semua bibit tanaman seperti bibit sayuran, pohon penghasil obat-obatan, pohon-pohon palem dan pohon-pohon besar di hutan menjadi layu, kering dan mati… . Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari kedua muncul. Ketika matahari kedua muncul, maka semua sungai kecil dan danau kecil surut, kering dan tiada… . Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu wakti di akhir yang lama, matahari ketiga muncul. Ketika matahari ketiga muncul, maka semua sungai besar, yaitu sungai Gangga, Yamuna, Acirawati, Sarabhu dan Mahi, surut, kering dan tiada… . Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu wakti di akhir masa yang lama, matahari keempat muncul. Ketika matahari keempat muncul, maka semua danau besar tempat bermuaranya sungai-sungai besar, yaitu danau Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chaddanta, dan Mandakini surut, kering dan tiada… . Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lamai, matahari kelima muncul. Ketika matahari kelima muncul, maka air maha samudera surut 100 Yojana, lalu surut 200 Yojana, 300 Yojana, 400 Yojana, 500 Yojana, 600 Yojana dan surut 700 Yojana. Air maha samudera tersisa sedalam tujuh pohon palem, enam , lima, empat, tiga, dua pohon palem, dan hanya sedalam sebatang pohon palem. Selanjutnya, air maha samudera tersisa sedalam tinggi tujuh orang, enam, lima, empat, tiga, dua, dan hanya sedalam seorang saja, lalu dalam airnya setinggi pinggang, setinggi lutut, hingga airnya surut sampai sedalam tiga mata kaki. Para Bhikkhu, bagaikan di musim rontok, ketika terjadi hujan dengan tetes air hujan yang besar, mengakibatkan ada lumpur di bekas tapak-tapak sapi, demikianlah dimana-mana air yang tersisa dari maha-samudera hanya bagaikan lumpur yang ada di bekas tapak-tapak kaki sapi. Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari keenam muncul, Ketika matahari keenam muncul, maka bumi ini dengan gunung Sineru sebagai raja gunung-gunung, mengeluarkan , memuntahkan, dan menyemburkan asap. Para Bhikkhu, bagaikan tungku pembakaran periuk yang mengeluarkan, memuntahkan dan menyemburkan asap, begitulah yang terjadi dengan bumi ini. Demikianlah para Bhikkhu, semua bentuk ( sankhara ) apa pun adalah tidak kekal, tidak abadi, atau tidak tetap. Janganlah kamu merasa puas dengan semua bentuk itu, itu menjijikkan, bebaskanlah diri kamu dari semua hal. Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir yang lama, matahari ketujuh muncul. Ketika matahari ketujuh muncul, maka bumi ini dengan gunung Sineru sebagai raja gunung-gunung terbakar, menyala berkobar-kobar, dan menjadi seperti bola api yang berpijar. Cahaya nyala kebakaran sampai terlihat di alam Brahma, demikian pula dengan debu asap dari bumi dengan gunung Sineru tertiup angin sampai ke alam Brahma. Bagian-bagian dari puncak gunung Sineru setinggi 1, 2, 3, 4, 5 ratus Yojana terbakar menyala ditaklukkan oleh amukan nyala berkobar-kobar, hancur lebur. Disebabkan oleh nyala yang berkobar-kobar bumi dengan gunung Sineru hangus total tanpa ada bara maupun abu yang tersisa. Bagaikan mentega atau minyak yang terbakar hangus tanpa sisa. Demikian pula bumi dengan gunung Sineru hangus terbakar hingga bara maupun debu tak tersisa sama sekali. “ 3. Kiamat menurut agama kristen. Tanda-tanda kiamat menurut Kristen atau yang sering disebut sebagai akhir zaman adalah periode waktu dimana dunia ini akan musnah. Hal ini dipercayai oleh agama-agama dominan di dunia, baik Abrahamik maupun non-Abrahamik. Pada akhir zaman, tidak ada lagi mujizat Tuhan Yesus. Dalam Kristen, akhir zaman digambarkan sebagai peristiwa kesengsaraan makhluk di Bumi. Dimana peristiwa ini datang sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya ke dunia, yang akan menghadapi anti-Kristus dan menghantarkannya ke Kerajaan Allah. Ayat Alkitab tentang tanda-tanda akhir zaman juga terdapat dalam Matius 24:15-22 dan Lukas 21:20-33. Kitab Suci mengatakan bahwa Yesus akan datang untuk yang kedua kalinya. Hanya saja, tidak ada penjelasan jelas kapan peristiwa itu akan terjadi. Sebagai orang beriman, kita harus selalu siap siaga untuk menghadapi kedatangan Yesus tersebut dan percaya janji Tuhan bagi orang percaya. Sebelum akhir zaman benar-benar terjadi, Yesus akan memberikan petunjuk kepada umat manusia sebagai tanda, seperti: 1. Malapetaka dan Bencana Alam Jika diamati, belakangan ini banyak terjadi bencana alam dan malapetaka yang merampas banyak hidup manusia. Bencana alam ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia, Seperti: Gempa bumi, Tanah longsor, Angin topan, dan Badai. Contoh di atas merupakan bencana yang sangat dahsyat yang tidak dapat dihentikan oleh manusia. Secara ilmu pengetahuan, peristiwa tersebut di anggap wajar karena pengaruh pergerakan bumi. Benarkah demikian? Secara ilmu pengetahuan, tentu saja hal itu benar. Namun jika kita melihat dalam ilmu rohani, hal tersebut tidak akan terjadi tanpa kehendak Allah itu sendiri. Jika Allah berkehendak, bencana dan malapetaka tidak akan terjadi. Hal ini diperkuat oleh Kitab Lukas 21:11 “dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan, dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit." 2. Kelaparan, Kemiskinan, dan Penyakit Markus 13:14-20 “Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatuhnya – para pembaca hendaklah memperhatikannya – maka orang-orang yang di Yadea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sudah di paranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya. Dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang tepat dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.” Selanjutnya ialah penyakit, kemiskinan, dan kelaparan. Jika diamati, ketiga tanda ini sangat jelas terjadi saat ini. Contoh peristiwa nyata, antara lain: banyak penyakit baru yang bermunculan yang belum diketahui obat penangkarnya. Hal inilah yang menjadi salah satu tantangan bagi ilmu kedokteran, Kombinasi kelaparan dan kemiskinan juga terjadi di seluruh belahan bumi. Jumlah yang tercatat saat ini mencapai 1 miliar lebih. Berbanding jauh dengan beberapa dekade sebelumnya yang hanya berjumlah 100 juta orang saja, kemiskinan dan kelaparan banyak terjadi di negara berkembang, khususnya di Asia dan Pasifik. Setiap lima detik, ada satu anak yang direnggut nyawanya karena gizi buruk. 3. Kekerasan di Luar Kontrol Masih ingatkah kamu cerita tentang Nabi Nuh? Pada zaman Nabi Nuh, kekerasan merajalela dimana-mana yang hampir sama dengan tanda-tanda kiamat menurut Kristen. Tak ada satu orangpun yang menghiraukan sesamanya. Mereka berbuat seakan tanpa tujuan hidup orang Kristen. Hal ini juga terjadi sekarang, bahkan lebih parah. Berbagai macam kekerasan terjadi kepada sesama umat manusia, seperti pembunuhan. Pada poin ini, tanda kiamat diibaratkan seperti: Manusia dianggap sampah yang tak berguna, sehingga mereka kurang menghargai hidup sesama manusia Tidak ada rasa takut saat membunuh sesama. Saat ditanyakan, “idakkah kamu takut hukuman yang akan kamu terima di pengadilan di dunia akhirat nanti?” Jawabannya “tidak” Pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan terjadi tanpa pandang bulu. Setiap hari, kasus pembunuhan terkuat dari beberapa wilayah yang ada di Indonesia. 4. Seks di Luar Batas Saat ini, manusia telah melanggar salah satu isi hukum Taurat, yaitu adanya seks bebas. Manusia seakan hidup dalam nafsu yang sangat tinggi. Jika hasratnya tidak terpenuhi, hancurlah orang tersebut. Akibat yang ditimbulkan dari haus seks, antara lain: Manusia tidak lagi mementingkan dengan siapa ia berhubungan intim. Contohnya, hubungan seks yang dilakukan seorang wanita dengan seekor anjing. Apakah demikian yang dikehendaki Tuhan? Akibat seks yang kelewatan batas, banyak bermunculan penyakit HIV AIDS. Tidak hanya diderita oleh orang tua saja, namun juga oleh kaum muda dan remaja. Penyekit inilah yang membawa kematian bagi penderitanya. 5. Perang Terjadi Dimana-Mana Sejak zaman dulu, peperangan ini telah terjadi. Baik antar bangsa, suku, agama, dan kerajaan. Dari generasi ke generasi, selalu ditemukan peperangan yang memakan banyak korban jiwa. Namun, puncaknya terjadi pada zaman sekarang. Usai Perang Dunia I dan II, banyak orang yang resah akan adanya Perang Dunia ke III. Bruce Barton, seorang politisi di Amerika mengatakan bahwa: “Perang bukanlah istilah yang sesuai untuk kekacauan di dunia saat ini, melainkan neraka” “Tidakkah kamu menyadari bahwa perang kuno sudah tidak berlaku lagi sekarang. Manusia lebih suka dengan perang cara baru yang digambarkan seperti neraka” Akibat adanya perang, manusia tidak lagi menjadi murid Kristus. Matius 24:6-7 “Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun, berawas-awaslah, jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit malawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.” 6. Kemajuan di Bidang Ekonomi dan Perindustrian Di samping bencana alam, malapetaka, kemiskinan, kelaparan, dan penyakit, ada pula peningkatan yang terjadi di bidang ekonomi dan perindustrian. Kemajuan di dua bidang ini biasanya terjadi di negara-negara maju. Di beberapa negara, adanya kemakmuran dan kelimpahan harta. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya orang-orang hebat yang hartanya hampir satu per enam belas kekayaan di bumi ini. Peristiwa ini sebagai tanda bahwa Yesus akan datang untuk yang kedua kalinya. 7. Meningkatnya Ilmu Pengetahuan Saat ini, ada banyak peningkatan yang terjadi di dunia pendidikan. Prestasinya dikatakan melebihi ekspektasi dan melampaui generasi sebelumnya. Banyak temuan baru yang berhasil diciptakan dan digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia, seperti robot. Robot pada zaman sekarang telah dapat menggantikan posisi manusia dalam pekerjaan. Hasil pekerjaan robot juga jauh lebih akurat ketimbang manusia seperti kita. Perkembangan ilmu pengetahuan ini dikategorikan sebagai hal positif karena membangun kehidupan yang lebih baik. Namun, ada sisi negatif yang ditimbulkan karena pintarnya manusia zaman sekarang, antara lain: Tingginya ilmu pengetahuan membuat manusia tidak percaya akan kekuatan Tuhan dan menghiraukan. Mereka lebih percaya bahwa dunia ini terbentuk karena proses alam, bukan karena campur tangan Tuhan Manusia yang terlalu pintar membuatnya bersikap egois. Mereka lebih mementingkan diri sendiri daripada sesama. Sehingga berkurangnya sikap toleransi dan saling tolong menolong. 8. Kemerosotan Moral Saat melihat keadaan sekitar, kita sering bertanya “kemanakah dunia ini akan berlanjut?” Banyak kejadian sosial yang menonjol yang mengancam kehidupan manusia. Seks bebas, kawin cerai, perampokan, pencurian, pemerkosaan, kenakalan remaja, narkotika, dan pembunuhan adalah contoh kemerosotan moral yang terpampang nyata dalam kehidupan saat ini. Contoh tersebut membuat manusia tidak tahu arti bersyukur dalam Alkitab. Dampak yang ditimbulkan dari kemerosotan moral, antara lain: 1. Sifat manusia yang garang, tidak takut akan dosa. 2. Berlagak lebih pintar, dan tidak mempercayai Tuhan. 3. Hidup menurut hawa nafsu, bukan lagi menurut ajaran Tuhan dalam Alkitab. 4. Suka menyombongkan diri sendiri, dan memfitnah sesama manusia. 5. Sikap manusia yang tidak tahu terima kasih, suka memberontak, dan tidak mau mendengarkan perkataan orang lain. 6. Menghiraukan arti penting pacaran beda agama menurut Kristen. 9. Stres yang Meningkat Bagaimana manusia tidak stres jika melihat kejadian yang terjadi di dunia saat ini? Dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada orang lain, namun juga pada anak-anak mereka. Anak yang tidak bisa diatur membuat orang tuanya stres. Stres yang berlebihan tersebut akan menimbulkan penyakit, seperti jantung, darah tinggi, kolesterol, dan berujung pada kematian. Selain mengarah pada kematian, stres ini juga banyak mempengaruhi mental manusia itu sendiri. Dibuktikan dengan banyaknya “orang gila” yang berkeliaran saat ini. Stress ini dipicu karena: 1. Perilaku manusia yang tidak bisa diatur. 2. Hasil yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan membuat manusia dilanda stres. 3. Tidak sanggup menghadapi kenyataan hidup yang semakin keras. 4. Pengaruh lingkungan internal dan eksternal dalam pergaulan manusia itu sendiri. 10. Cekcok Antara Buruh dan Majikan Semakin Terlihat Selain stres yang melanda umat manusia saat ini, ada masalah lain yang timbul yaitu cekcok buruh dan majikan yang semakin kelihatan. Banyak buruh yang diperlakukan sewenang-wenang oleh majikannya. Kekerasan, pelecehan, dan penyiksaan banyak terjadi pada buruh seperti TKI. Selain itu, pemberian upah yang tak sebanding pada buruh juga menjadi masalah yang menimbulkan demonstrasi. Sementara para majikan tetap mempertahankan ketentuan upah dan meniadakan kenaikan gaji. Hal ini berlanjut terus menerus tiada henti. Yakobus 5:4 “Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.” 11. Adanya Ketakutan di Dalam Diri Segala Bangsa Walaupun manusia telah hidup di era modern, rasa takut tidak bisa dihilangkan dalam setiap pribadi. Saat ini, kita telah dilanda rasa bimbang, ragu, kecewa, dan lesu yang terjadi secara berkelanjutan. Ya, ketakutan merupakan sumber dari segala perasaan yang timbul. Ketakutan semakin merajalela dimana-mana. Baik di dalam diri manusia maupun di dalam diri bangsa-bangsa di bumi. Ketakutan seperti apa yang dirasakan? Banyak manusia yang saat ini semakin takut akan adanya pemusnahan manusia, Ancaman maut seperti senjata modern dan ledakan bom yang membinasakan, Manusia semakin takut untuk menghadapi kenyataan dunia yang semakin keras dan semakin tak terkendali dan Manusia yang tidak siap menghadapi fakta-fakta kehidupan yang sangat misterius. 12. Gerakan Pembangunan Rohani Secara Besar-Besaran Nubuat Matius 24:14 berkata “Dan Injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Dari nubuat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum Yesus datang untuk yang kedua kalinya, pemberitaan Injil akan dilakukan secara besar-besaran, ceramah-ceramah dan penyegaran rohani akan membanjiri dunia. Selain itu, banyak manusia yang mulai bertobat dan mengetahui siapakah Allah Tritunggal. Akankah hal ini menjadi kenyataan? Apalagi manusia sekarang menganggap agama menjadi sesuatu yang tidak penting? Arti yang terdapat dalam nubuat Matius, antara lain: Gerakan pembangunan rohani dan pemasyuran Injil akan dilakukan secara besar-besaran, bukan untuk membalikkan jalan manusia dari salah menjadi benar. Namun, lebih mengarah pada terbukanya jalan bagi manusia yang ingin bertobat sebelum akhir zaman Pembangunan rohani dan memasyurkan Injil dilakukan secara intensif sekali. Mulai dari Benua Eropa, Amerika, Asia, Afrika, dan Australia 13. Penyebaran Ajaran Palsu Secara Global Selain penyebaran Injil secara besar-besaran, penyebaran dan ajaran nabi palsu juga telah mulai bermunculan. Contohnya adalah kelompok ISIS. Kelompok ini sangat menggemparkan dunia saat ini. ISIS tidak tergolong dalam kelompok agama, melainkan segerombolan orang yang berkumpul untuk membangun kelompok yang bertujuan untuk memusnahkan manusia. Selain itu, maraknya penyebaran agama palsu dan merosotnya pengetahuan tentang sejarah Gereja. 14. Krisis Lingkungan Global Alam yang dulunya indah dan sejuk, kini telah berubah menjadi alam yang kering, tandus, dan panas. Hal ini terjadi karena ulah manusia yang tidak pernah mau melestarikan lingkungan. Ulah manusia yang merusak lingkungan global, antara lain: Penebangan pohon secara sembarangan, tanpa melakukan adanya penghijauan kembali atau reboisasi. Hutan yang dulunya lebat, kini telah berubah menjadi hutan yang gundul dan tandus. Pembangunan rumah kaca yang membuat lingkungan terasa panas, tidak diimbangi dengan adanya penghijauan Dampak yang ditimbulkan karena adanya krisis global, antara lain: Banyak terjadi bencana alam, terutama di kota-kota besar yang sama sekali tidak ada pohonnya, Perpindahan kehidupan manusia, tidak lagi di planet Bumi, namun juga di planet lain. Krisis di bumi dan padatnya kehidupan di bumi menyebabkan manusia harus mencari, tempat perlindungan lain sebagai tempat untuk tinggal 15. Tanda-Tanda yang Datang dari Langit Lukas 21:25-26 “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.” Sebelum akhir zaman, semua tanda-tanda di atas akan jelas kelihatan. Kapankah tanda-tanda tersebut muncul? Pada saat terjadi penyiksaan besar-besaran, matahari, bulan, dan bintang akan gelap. Sehingga dunia tidak lagi melihat siang dan merasakan panasnya matahari, melainkan hidup di dalam kegelapan di malam hari. Hingga pada akhirnya semua bintang di langit akan berjatuhan, dan terjadi hujan meteor yang menghancurkan bumi.

1 komentar:

  1. bet365 Casino Review (2021) & Bonus Codes - VieCasino
    bet365 Casino Mobile — Visit VieCasino bet365 casino and grab a great welcome gioco digitale bonus. The choice of slots and table games is simple. In fact, the mobile version  Rating: 4.8 10bet · ‎Review by viecasino

    BalasHapus

politik islam pada masa lampau.

Islam dikenal dengan sejarah kerajaan islam yang amat ditakuti negara lain. Dengan kebesaran dan kekuasaan islam yan luas menjadi ancama bag...