Minggu, 19 November 2017

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENYENDIRI

Manusia Sebagai makhluk otonom. dalam kehidupan kita sering terjadi masalah yang ditimbulkan oleh banyak orang yang berada disekitar kita, hal itu juga sering terjadi pada media sosial tentang banyaknya kasus tindakan krimianal. Mengenai hal itu perlu kita selami lebih dalam tentang tindakan yang telah mereka perbuat, namun sebelum itu bagaimana dengan diri kita sendiri, apakah pernah terpikirkan tentang segala yang pernah kita perbuat itu berdampak pada orang disekitar kita juga. karna itulah saya akan menjelaskan tentang masalah ini yang saat ini diberi judul manusia sebagai makhluk otonom. sejak awal manusia sudah diberikan banyak kelebihan terhadap semua makhluk hidup, terutama akal. Karena kita mempunyai akal maka muncullah yang namanya hati. Akal dan hati itu saling bertolak belakang terutama pada sikap dan tindakan yang muncul atas dasar keduanya itu sangat lah berbeda, dan walaupin berbeda sangat sulit untuk mengetahui tidakan itu atas dasar akal atau hati. Karena ada akal dan hati, manusia disebut sebagai makluk otonom atau makhluk mandiri. Kenapa disebut sebagai makhluk mandiri, karena manusia dapat berfikir dan menentukan semua tindakannya sendiri yang dapat berupa kesalahan dan kebenaran. Oleh sebab itu banyak manusia yang memiliki perbedaan seperti cita-cita, ambisi, kebutuhan, pasangan dan kepercayaan. Karena itu banyak sekali terjadinya tindak kejahatan dimedia sosial bahkan didekat kita karena mereka berfikir untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara mereka sendiri. Allah telah memberikan akal budi yang membuat manusia tahu apa yang harus dilakukannya dan mengapa harus melakukannya. Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu membedakan hal baik dan buruk dan membuat keputusan berdasarkan suara hatinya dan mampu bersikap kritis terhadap berbagai pilihan hidup. Manusia adalah makhluk hidup, yang mampu memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai berbagai kemampuan, yakni mampu berpikir, berkreasi, berinovasi, memberdayakan kekuatannya sehingga manusia tidak pernah berhenti untuk berkembang dalam mengembangkan dirinya sebagai suatu upaya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, dalam mengaktualisasikan sebagai individu. Dalam pembahasan tentang manusia makhluk otonom ini akan dibagi dalam tema sebagai berikut: A. Suara hati B. Bersikap kritis terhadap media massa. C. Bersikap kritis terhadap gaya hidup yang berkembang dan ideologi MANUSIA MAKHLUK OTONOM Sebagai makhluk otonom, manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan sikap, dengan kata lain, ia adalah makhluk yang mandiri. Secara etimologi, Otonomi berasal dari bahasa Yunani “autos” yang artinya sendiri, dan “nomos” yang berarti hukum atau aturan, jadi pengertian otonomi adalah pengundangan sendiri. Otonom berarti berdiri sendiri atau mandiri. Jadi setiap orang memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah tindakannya sendiri. Ia harus dapat menjadi tuan atas diri. Berbicara mengenai manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana, karena manusia banyak memiliki keunikan. Keunikan tersebut dinyatakan sebagai kodrat manusia. Manusia sulit dipahami dan dimengerti secara menyeluruh tetapi manusia mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong seseorang mampu bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri. Arti otonom adalah mandiri dalam menentukan kehendaknya, menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam pencapaian kehendaknya. Allah telah memberikan akal budi yang membuat manusia tahu apa yang harus dilakukannya dan mengapa harus melakukannya. Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu membedakan hal baik dan buruk dan membuat keputusan berdasarkan suara hatinya dan mampu bersikap kritis terhadap berbagai pilihan hidup. Manusia adalah makhluk hidup, yang mampu memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai berbagai kemampuan, yakni mampu berpikir, berkreasi, berinovasi, memberdayakan kekuatannya sehingga manusia tidak pernah berhenti Allah memberi kebebasan kepada manusia. Meskipun kebenaran itu dari Allah, namun Allah tidak pernah memaksa manusia untuk mengimani Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang ingin beriman, maka imanlah. Siapa yang ingin kafir, maka kafirlah. Pun demikian, Allah menciptakan manusia menurut fitrah beragama tauhid. Semua bayi yang lahir, mempunyai kesiapan untuk beragama Islam. Ketika ia besar, ia menjadi kafir atau memeluk agama selain Islam, maka itu adalah karena didikan dari orang tuanya. Karena sesungguhnya, Allah tidak pernah menganiaya hamba-Nya. Jika ia sampai masuk ke neraka, itu tak lain karena ia sendirilah yang telah menganiaya dirinya sendiri. Allah berfirman, “Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih.” (QS Al Insyiqaaq 24) Adanya perbedaan agama di dunia ini, iman atau kafir, itu adalah pilihan orang masing-masing. Di dunia ini, Allah tidak membedakan antara orang yang beriman dengan orang yang kafir dalam hal memberi rezeki. Pernah Nabi Ibrahim As berdoa sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS Al Baqarah 126) Banyak kita dapati, orang-orang kafir yang sukses dalam urusannya dengan duniawi. Perlu kita ketahui, bahwa Allah-lah yang telah menyediakan rezeki itu kepada semua manusia, entah ia kafir atau beriman. Jangankan manusia, pada binatang melata pun Allah juga memberi rezeki itu. Kita sebagai orang yang beriman, tidak boleh terpedaya dengan kesuksesan orang kafir di dunia ini. Karena Allah berfirman, “Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (QS Ali Imran 197) Yusuf Faisal di 07.31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

politik islam pada masa lampau.

Islam dikenal dengan sejarah kerajaan islam yang amat ditakuti negara lain. Dengan kebesaran dan kekuasaan islam yan luas menjadi ancama bag...